TPA Cipayung Dalam Kondisi Darurat, Walikota Depok Supian Suri Akan Maksimalkan UPS Kecamatan

Wali Kota dan Wakil Wali Kota Depok Supian Suri-Chandra Rahmansyah blusukan ke TPA Cipayung pada Jumat (21/3/2025).

Pada kesempatan tersebut, Supian-Chandra melihat langsung kondisi TPA Cipayung dengan penumpukan sampah yang menggunung.

Supian menilai, kondisi sampah di TPA Cipayung sudah masuk dalam kategori darurat.

Untuk itu, Pemerintah Kota (Pemkot) Depok berupaya mengambil sejumlah metode penyelesaian dan langkah alternatif untuk mengelola sampah.

Salah satu upaya dilakukan adalah menyelesaikan sampah berbasis kecamatan.

“Kita sudah punya UPS-UPS yang selama ini sudah ada dengan hanggarnya yang ada, saya mau lihat UPS UPS itu akan seperti apa, hari ini mau cek, memaksimalkan,” ungkapnya.

Supian menganggap, kondisi sampah di wilayahnya sudah sangat darurat sehingga langkah penyelesaian apapun akan ditempuh.

“Metode apapun harus kita ambil, langkah-langkah itu berapapun biaya yang harus kita tempuh, karena sekali lagi kita juga nggak bisa lagi banyak berharap dari program-program yang di luar otoritas kita gitu,” ungkapnya.

Supian juga berharap, program RDF yang ditawarkan Kementerian PUPR untuk menangani sampah di TPA Cipayung segera terealisasi.

Pengolahan Sampah

Sebagai langkah alternatif, Pemkot Depok juga akan memasifkan pengolahan sampah organik menggunakan maggot.

Menurut Supian, Pemkot Depok mengalokasikan anggaran hingga Rp 196 juga untuk penyediaan hanggar, bibit maggot, hingga pelatihan di tiap kelurahan.

“Kita sudah ada di 63 kelurahan, kemarin saya baru pastikan 10 kelurahan yang saya persilahkan jalan karena sudah bisa meyakinkan saya ini akan berjalan,” ungkapnya.

Langkah selanjutnya yakni memasifkan kembali bank sampah di tiap wilayah untuk mengambil sampah-sampah yang bernilai ekonomis.

Sedangkan untuk sampah-sampah residu, Pemkot Depok akan meniru langkah yang dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah.

“Nah residu mereka (Pemkab Banyumas) punya semacam beberapa alternatif lagi, salah satu yang mereka lakukan adalah produk dari mulai konblok, genteng dan yang lainnya, termasuk aspal,” ungkapnya.

“Jadi tiga hal itu yang kita tempuh, pertama masalah organiknya dengan maggot, bank sampahnya harus kita massifkan, residunya yang kita cari solusi buat penyelesaiannya,” sambungnya.

Sementara itu, seorang warga, Hanifah (43) berharap Pemkot Depok dapat penyelesaian persoalan sampah yang sudah terjadi selama bertahun-tahun.

“Itu kan TPA Cipayung sudah overload bertahun-tahun lalu Mas,” kata Hanifah di Cipayung, Kota Depok.

Pengelolaan sampah yang baik sangat dibutuhkan warga untuk menciptakan lingkungan tempat tinggal yang nyaman.

“Ya kalau pengelolaan sampahnya baik, otomatis nyaman buat tinggal,” ujarnya. (m38)

Sumber: Tribunnews

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *