‎Lansia, Anak dan Disabilitas Jadi Fokus Pemberdayaan Pemkot Depok‎

Pemerintah Kota (Pemkot) Depok terus mengoptimalkan keberadaan Rumah Kreatif Anak Istimewa sebagai wadah pemberdayaan penyandang disabilitas.

‎Kepala Bidang Penelitian, Pengembangan, dan Inovasi Bappeda Kota Depok Fathir Fajar Sidiq mengatakan, sesuai arahan Walikota Depok Supian Suri dan Wakil Walikota Depok Chandra Rahmansyah bahwa Kota Depok harus menjadi wilayah yang ramah terhadap rantai terlemah.

‎”Optimalisasi ini sesuai arahan Walikota dan Wakil Walikota agar supaya Kota Depok menjadi wilayah yang ramah terhadap teman-teman disabilitas,” kata Fathir saat jadi pembicara di Kobong Forum Discussion (KFD) belum lama ini.

‎Saat ini, lanjutnya, basecamp sementara berlokasi di Perpustakaan Kota Depok sambil menunggu pembangunan pusat kegiatan permanen.

‎Sementara fasilitas yang disiapkan tidak sekadar ruang belajar, melainkan tempat pengembangan diri dengan layanan kesehatan, kreativitas, hingga kesenian untuk menunjang produktivitas.

‎“Rumah kreatif ini bukan sekolah khusus, melainkan ruang ekspresi bagi penyandang disabilitas di Depok untuk berkreasi,” imbuhnya.

‎Sebagai informasi, bahwa data terbaru mencatat, ada sekitar 3.000 an penyandang disabilitas di Depok, mulai dari anak-anak hingga usia dewasa.

‎Fathir menegaskan, prinsip pemerintah adalah memperkuat rantai terlemah dalam masyarakat.

‎“Tidak hanya disabilitas, termasuk anak-anak dan lansia. Jika itu bisa diberdayakan, maka seluruh rantai kehidupan masyarakat akan ikut menjadi kuat,” pungkasnya.

‎Dengan penguatan ini, Pemkot Depok berharap keberadaan Rumah Kreatif tidak hanya menjadi fasilitas, tetapi juga simbol kepedulian sekaligus pijakan baru bagi penyandang disabilitas untuk tampil mandiri, berdaya, dan berkontribusi nyata bagi kota. (Ali)

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *